Perbanyakan bibit tebu dilakukan secara vegetatif, baik dalam bentuk stek atau batang tebu yang mempunyai ruas dengan bakal tunasnya. Pada dasarnya bibit yang digunakan harus baik, yakni harus sehat dan segar. Artinya, kemurnian varietas harus di atas 99 persen dan daya tumbuh di atas 95 persen. Jangan biarkan bibit terkena matahari langsung terlalu lama.
Dengan pola pembibitan yang ada saat ini (konvensional) mulai dari KBP di balai penelitian, KBN di litbang unit pabrik gula, KBI di rayon/wilayah/afdeling yang masing-masing ditanam pada bulan Mei hingga Oktober, hingga KBD yang ditanam pada bulan November-April, jelas menjadi hambatan bagi sistem produksi. Pada pola baru, cukup dua jenjang saja yakni kebun bibit utama (KBU) di balai penelitian atau litbang tiap unit pabrik gula (ditanam pada bulan Mei-November) dan kebun bibit perbanyakan (KBP) yang dilakukan oleh petani, rayon, wilayah, atau afdeling. Pada tahap ini, plant cane (PC) dan ratoon bisa dilakukan lima kali (tiga tahun) dan dapat diambil dari KTG (kebun tebu giling) yang telah dimurnikan. Penanaman dilakukan pada Mei-November. Jika dikerjakan oleh sinder khusus (bibitan) hasilnya akan lebih baik dan murah.