Di antara 89 anggota Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) di seluruh Indonesia, hanya PPBI cabang Kabupaten Kudus (Jawa Tengah) yang memiliki desa sentra bonsai, tanaman dan suiseki. Bahkan telah merambah ke dunia fosil. Nama desa itu adalah Lau, yang terletak di tepi jalan raya, jalur wisata alam Colo, sekitar 15 kilometer utara pusat pemerintahan. Berhawa sejuk, berudara bersih, karena berada di lereng Gunung Muria yang tingginya 1.602 meter. Di desa inilah, pada 5 Agustus 2009, terbentuk Paguyuban Pencinta Tanaman dan Bonsai (PPTB), dengan anggota sementara beranggota 75 warga desa setempat dan menyerap tenaga kerja sekitar 24 warga. Nyaris sepanjang hari sepanjang malam, khususnya pada Sabtu dan Minggu, atau pada hari-hari libur komplek Kantor dan Balai Desa Lau, yang dijadikan ruang pamer terbuka bonsai, suiseki, tanaman, hingga fosil, dipenuhi para anggota PPTB maupun warga atau para tamu dari berbagai kota/daerah.
Seputar Kantor dan Balai Desa Lau, yang luasnya hampir satu hektar ini, dipenuhi, sekitar 2.000 bonsai, suiseki dan fosil, koleksi dari segenap para anggota PPTB. Sebagian besar masih dalam tahapan setengah jadi masih dibutuhkan perawatan, proses pembentukan dan pembenahan di sana sini. Termasuk sebuah warung sederhana. Meski belum genap dua tahun usianya, namun 3 anggota PPTB sudah berhasil meraih piagam penghargaan tingkat nasional pada ajang Spirit 2010 Gelar Akbar Suiseki di Malang medio April 2010. Nominasi pada perang bintang pada ajang yang sama. Selain itu juga menyabet prestasi pada Piala Komandan Kodim Pati Sedang di tingkat internasional PPBI cabang Kudus sudah seringkali mengikuti kontes, tutur salah satu dedengkot bonsai dan suiseki Kudus, Hidayat.
Grab The Bookmarketer For Your Site