Penerapan intensifikasi pertanian, selain telah memberikan banyak keberhasilan, ternyata juga banyak memberikan dampak yang kurang menguntungkan terhadap keseimbangan ekosistem.
Penerapan intensifikasi pertanian, selain telah memberikan banyak keberhasilan, ternyata juga banyak memberikan dampak yang kurang menguntungkan terhadap keseimbangan ekosistem.
I Wayan Alit Artha Wiguna, seorang mahasiswa pasca sarjana IPB mengatakan dampak itu antara lain seperti terjadinya pengkayaan hara N, P ,dan K pada perairan, karena penerapannya yang kurang tepat. Mahasiswa Program Studi Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan itu mengemukakan pendapatnya, saat mempertahankan disertasinya untuk mencapai gelar doktor, seperti dijelaskan Kepala Humas IPB Agus Lelana di Bogor, Minggu.
Penerapan intensifikasi pertanian, selain telah memberikan banyak keberhasilan, ternyata juga banyak memberikan dampak yang kurang menguntungkan terhadap keseimbangan ekosistem.
I Wayan Alit Artha Wiguna, seorang mahasiswa pasca sarjana IPB mengatakan dampak itu antara lain seperti terjadinya pengkayaan hara N, P ,dan K pada perairan, karena penerapannya yang kurang tepat. Mahasiswa Program Studi Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan itu mengemukakan pendapatnya, saat mempertahankan disertasinya untuk mencapai gelar doktor, seperti dijelaskan Kepala Humas IPB Agus Lelana di Bogor, Minggu.
Disertasi yang diajukan berjudul “Kontribusi Sistem Usahatani Padi Sawah terhadap Pengkayaan Hara Nitrogen, Fosfor, dan Kalium Aliran Permukaan Pada Ekosistem Subak di Bali (Kasus Daerah Aliran Sungai Yeh Sungai di Tabanan Bali) yang dipertahankan di Ruang Senat Gd. Rektorat Lt. VI Kampus IPB Darmaga. Ia menjelaskan, di Propinsi Bali pengembangan sektor pertanian, khusus untuk tanaman padi, memiliki hubungan yang sangat erat dengan sistem subak (organisasi tradisional pemakai air irigasi).
Dari hasil penelitiannya, Wayan menyimpulkan bahwa telah terjadi pengkayaan hara perairan yang terkait dengan sistem usaha tani pada ekosistem Subak di Bali. Tingkat pengkayaan nitrat di daerah hulu lebih tinggi dibandingkan dengan daerah tengah dan hilir. Namun, mutu perairan di daerah hulu lebih rendah dibandingkan daerah tengah dan hilir. Oleh karena itu, un pelestarian lingkungan, agar dijadikan dasar dalam pembangunan pertanian.
Hadir dalam ujian doktor ini Prof. Dr. Ir. M. Sri Reni, MS; Dr. Ir. Oteng Haridjaja, MSc; Prof. Dr. J. Stephen Lansing dan Dr. Ir. Made Oka Adnyana selaku komisi pembimbing. Sedangkan Dr. Ir. Joko Budianto (Kepala Litbang Pertanian, Departemen Pertanian), juga Dr. Ir. Didy Sophandie, M.Agr (Ketua Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian IPB) selaku penguji luar komisi.
Dari hasil penelitiannya, Wayan menyimpulkan bahwa telah terjadi pengkayaan hara perairan yang terkait dengan sistem usaha tani pada ekosistem Subak di Bali. Tingkat pengkayaan nitrat di daerah hulu lebih tinggi dibandingkan dengan daerah tengah dan hilir. Namun, mutu perairan di daerah hulu lebih rendah dibandingkan daerah tengah dan hilir. Oleh karena itu, un pelestarian lingkungan, agar dijadikan dasar dalam pembangunan pertanian.
Hadir dalam ujian doktor ini Prof. Dr. Ir. M. Sri Reni, MS; Dr. Ir. Oteng Haridjaja, MSc; Prof. Dr. J. Stephen Lansing dan Dr. Ir. Made Oka Adnyana selaku komisi pembimbing. Sedangkan Dr. Ir. Joko Budianto (Kepala Litbang Pertanian, Departemen Pertanian), juga Dr. Ir. Didy Sophandie, M.Agr (Ketua Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian IPB) selaku penguji luar komisi.
Grab The Bookmarketer For Your Site