Pemeliharaan kambing dan atau sapi di areal kebun kopi secara langsung akan meningkatkan jumlah cacing tanah yang menjadi makanan utama Anis Merah. Penggunaan kotoran ternak sebagai pupuk akan membuat cacing tidak terkumpul hanya disekitar kandang sehingga jumlah cacing dapat meningkat. Pembersihan atau pemotongan rumput dan menggunakannya sebagai penutup tanah dan pupuk hijau juga akan meningkatkan jumlah cacing.
Penggunaan pupuk kandang dan pupuk hijau akan mendatangkan cacing dari kelompok jenis litter feeder atau cacing pemakan bahan organik. Kelompok jenis cacing yang sering juga disebut sebagai “ecosystem engineer” atau pencipta ekosistem ini paling banyak ditemukan di kebun kopi yang memiliki perindang bawah, perindang atas, dan tanaman pencampur lain (Hairiah, dkk., 2004). Sementara itu penggunaan pupuk buatan, terutama urea (dalam bentuk ammonium sulfat dan sulfur coated urea) secara terus menerus selama 20 tahun dapat menyebabkan pemasaman tanah sehingga populasi cacing tanah akan turun dengan drastis.
Pencangkulan tanah akan membuat cacing-cacing yang berada di dalam tanah atau kelompok cacing pemakan tanah (geofagus) dapat dengan mudah dimakan oleh Anis Merah. Selain itu, pencangkulan juga dapat meningkatkan kegemburan tanah sehingga pergerakan cacing, terutama dari kelompok jenis pemakan bahan organik, lebih mudah mencari makan di permukaan tanah.
Keberadaan aliran sungai dan genangan air di kebun kopi akan menyediakan cacing dari kelompok jenis pemakan tanah basah (limifagus). Cacing dari kelompok pemakan tanah basah inilah yang sering dimangsa oleh Anis Merah di saat musim kemarau.
Keberadaan cacing tanah memiliki peran yang sangat-sangat penting bagi perkebunan kopi. Banyaknya cacing dalam tanah menunjukkan bahwa tanah dalam keadaan sehat. Cacing tanah berperan dalam menurunkan kepadatan tanah. Perilaku cacing tanah yang selalu membuat lobang dalam tanah membuat kandungan oksigen dan air dalam tanah lebih banyak. Selain memproduksi pupuk organik bagi tanaman, cacing juga mendistribusikan pupuk organik ke daerah perakaran tanaman. Kotoran cacing atau yang biasa disebut casting memiliki kandungan C-organik, N-organik, P, Ca dan Mg tersedia lebih banyak, serta memiliki kandungan unsur-unsur yang beracun seperti Mn dan Al yang lebih sedikit dibandingkan kotoran hewan lain. Casting juga mampu melindungi akar tanaman dari serangan jamur fusarium.
Grab The Bookmarketer For Your Site