Sabtu, 09 Juli 2011

Pertanian Pertiwi

Dua musim tanam sudah berlalu, tetapi Nayaka—bukan nama sebenarnya—gagal menuai melon sesuai harapan. Kondisi itu keruan saja membuat Ade Dwi Adedi geleng-geleng kepala. “Harus bagaimana lagi saya mengajarkan dia menanam melon,” keluh Ade. Nayaka lulusan SD belajar budidaya melon pada Ade Dwi. Hasil yang tak kunjung membaik itu juga membuat putus asa sang pekebun. Saking kesalnya karena sering mendapat teguran, akhirnya terbersit untuk melukai Ade dengan memukulkan cangkul.

Namanya singkat: Milk. Ia datang dari pelosok desa, 30 km dari Kota Banyuwangi. Begitu datang di kota, Milk langsung juara.





Grab The Bookmarketer For Your Site
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...